Pengikut

5.14.2011

Tips membuat proposal penelitian

  1. Mulailah dari survey paper penelitian yang relatif masih baru. Kalau rujukan papernya terlalu lama, bisa jadi tema itu sudah tidak menarik dan dipandang signifikan lagi. Contoh : tema character recognition, di awal tahun 80-an masih cukup menarik, tetapi saat ini, tema ini kurang menantang lagi.
  2. Proposal yang ditulis cukup asal memuat garis besar, tidak perlu terlalu detail. Solusi suatu masalah dalam riset sebenarnya tidak dapat dirumuskan kalau masalahnya belum dapat diformulasikan. Sedangkan seberapa dalam kesulitan suatu masalah, tidak dapat diketahui (walau oleh dosen pembimbing sekalipun) tanpa benar-benar terjun melakukannya.
  3. Paling bagus kalau sudah ada preliminary result yang sudah dipublikasikan sehingga bisa menambah credit points untuk proposal yang dibuat
  4. Yang penting perlu dijelaskan kontribusi apa yang diharapkan dengan penelitian tsb. Misalnya kalau mau mengembangkan algoritma baru, perlu dijelaskan masalah apa yang diharapkan akan terpecahkan, dan dengan terpecahkannya masalah tsb. manfaat apa yang diharapkan. Dulu saya mendapat pertanyaan sisi manfaat dari proposal riset yang sayaajukan bagi lembaga tempat saya bekerja.
  5. Paling “mudah” dalam menjelaskan manfaat itu dikaitkan dengan aplikasinya di dunia industri. Tapi tidak semua riset dapat langsung diaplikasikan, terutama yang sifatnya basic. Juga tidak semua professor senang memikirkan risetnya dari sisi aplikasinya. Salah satu professor di tempat saya dulu sekolah justru menyarankan agar kami jangan mulai berfikir dari “Apa aplikasinya ?”, karena ini akan membelenggu kreatifitas kita dalam merumuskan masalah. Berfikir mulai dari aplikasi, akan membuat metode yang kita kembangkan itu tailored, terlalu spesifik ke masalah itu dan kurang general. Tetapi cara berfikir ini untuk walau mungkin cocok untuk bidang saya (computer science), bisa jadi akan berbeda untuk mereka yang bidangnya lain. Tetapi penguji proposal itu kadang berlainan bidang dengan kita, dan mereka perlu diyakinkan bahwa riset kita itu cukup berharga. Paling mudah yang mereka lakukan adalah dengan mengevaluasi seberapa jauh manfaat riset yang akan dilakukan.

copas dari Anto Satriyo Nugroho

keren euy,,,,,


Teman adalah hadiah terindah
karunia Tuhan buat kita.


Seperti hadiah, ada yang bungkusannya cantik dan ada yang bungkusannya tidak cantik. Yang bungkusannya cantik punya wajah rupawan, atau keperibadian yang menarik. Yang bungkusannya tidak cantik punya wajah biasa saja, atau keperibadian yang biasa saja, atau mungkin buruk. Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berkongsi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justeru kerana ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita dapat darinya seringkali  sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencuba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah kerana mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta kerana dia sebenarnya inginkan cinta kita, simpati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka dalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana boleh kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana boleh kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka kerana mereka tidak mahu berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan memberitahu bahawa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan beritahu bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan nyatakan berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.
Mereka akan kata:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang sesuai denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku"
"Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan kata:
"Aku tidak boleh menari"
"Aku mendambakanmu "
"Aku kesepian"
"Aku ingin diterima"
"Aku ingin diberi perhatian"

Mereka semua hadiah buat kita, tak kira bungkusnya cantik atau buruk, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh luaran. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Source : Forward Email By Oby One

Proposal penelitian quuuuuuuu,


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki peranan yang cukup penting bagi perekonomian suatu negara. Beberapa kesimpulan, setidak-tidaknya hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran sektor usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat sejak perang dunia II, sumbangan IKM ternyata tak bisa diabaikan (D.L. Birch, 1979).
Berkaca dari hal ini, maka sudah seharusnya pengembangan IKM di Indonesia terus dilakukan. Namun yang terjadi justru tidak sedikit IKM yang sudah ada malah mengalami kegagalan dan pada akhirnya lebih memilih untuk gulung tikar. Banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan tersebut, salah satunya adalah kurangnya pengalaman manajemen yang dimiliki oleh pimpinan IKM (Fuad dkk, 2003).
Tanpa disadari bahwa manajemen keuangan sangat memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan usaha. Namun pada kenyataannya, banyak IKM yang cenderung menganggap remeh dan tidak memperhatikan hal ini.
Salah satu contohnya adalah IKM Tahu Sita yang berada di Kabupaten Padang Pariaman. Sita adalah IKM yang memproduksi tahu dengan dua versi ukuran yaitu ukuran petak dan panjang. Pemasarannya  ditangani langsung oleh pimpinan dan istrinya yang berlokasi dibeberapa balai yang ada di Padang Pariaman. Belum ada pembukuan pada IKM ini, bahkan keuangan IKM dicampur adukkan dengan keuangan rumah tangga. Pimpinan mengaku tidak mengetahui secara jelas berapa keuntungan yang diperoleh atau minimal harusnya mengetahui berapa batas tahu yang harus diproduksi dan dijual untuk dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi sehingga tidak mengalami kerugian (pulang pokok). Istilah seperti ini dikenal dengan nama Break Even Point (BEP) atau sering disebut titik pulang pokok.
Penentuan BEP perlu dilakukan agar sebisa mungkin IKM menghindari berproduksi dibawah titik pulang pokok yang telah ditentukan dari hasil perhitungan. Selain itu, dengan mengetahui break even point perusahaan bisa merencanakan operasinya dengan baik atau bahkan untuk tidak meneruskan operasinya
Dari paparan alasan diatas, maka judul yang diangkat dalam Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah PENENTUAN TITIK PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT) IKM TAHU SITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN.”

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Berapa kapasitas produk yang harus terjual dan berapa penerimaan penjualan yang diterima agar IKM tidak mengalami kerugian?
2.      Apakah IKM memperoleh keuntungan atau kerugian dalam satu bulan terakhir?
1.3    Batasan Masalah
Masalah yang berhubungan dengan IKM Tahu Sita mempunyai ruang lingkup yang luas. Oleh karena itu agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan, perlu diberi batasan masalah yaitu khusus pada penentuan titik pulang pokok dalam waktu satu bulan terakhir.

1.4    Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian tentang penentuan titik pulang pokok pada IKM Tahu Sita ini adalah:
1.      Mengetahui berapa jumlah produk yang harus terjual dan berapa penerimaan penjualan yang diterima agar IKM tidak mengalami kerugian.
2.      Mengetahui apakah IKM memperoleh keuntungan atau kerugian dalam satu bulan terakhir.

1.5    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
A.  Bagi Penulis
Sebagai sarana penerapan ilmu-ilmu yang dicapai dari kuliah sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat dengan pelaksanaan yang sebenarnya dalam penelitian yang dilakukan di IKM.

B.  Bagi IKM
Sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui pada tingkat volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impas.
C.  Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan/sebagai penambah referensi bagi para pembaca.

1.6    Sistematika Penulisan Karya Tulis Tugas Akhir
Agar penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat terarah dengan baik dan mudah dipahami, maka penulisan skripsi ini disusun menurut sistematika sebagai berikut :
BAB 1     : Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan karya tulis tugas akhir.
BAB II    : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini menjelaskan defenisi tahu, biaya, penyusutan dan break even point.
BAB III   : Metodologi Penelitian
Dalam bab ini menerangkan mengenai kerangka pemikiran, data dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV   : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini berisi sejarah rumah sakit, gambaran umum rumah sakit, jenis dan kemampuan pelayanan rumah sakit, kinerja pelayanan rumah sakit, dan analisis data.
BAB V    : Penutup
Dalam bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran yang nantinya bisa sebagai bahan pertimbangan bagi pihak rumah sakit